Sang Juara

Congrat!!! semoga menjadi sang juara yang bermanfaat dan bertanggung jawab

Bersama Kita Berkarya

Menjaga Tradisi Lama Yang Baik Dan Mengambil Perkembangan Baru Yang Lebih Baik

Pengurus KAFI

Kami Siap Mencetak Kaligrafer Muda Yang Profesional, Kreatif dan Inovatif

KAFI Jember

Menjadikan kaligrafi sebagai media da'wah serta mengembangkan menjadi ilmu dan keahlian yang bercitra rasa seni dalam tradisi islami.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ


21 Feb 2012

Belajar Huruf Arab Yuuk...

12 Feb 2012

Al-Qur'an Terkecil Di Dunia

Tahukah kalian para pecinta keligrafi, Alqur’an terkecil di dunia?  Iya! Al-Qur'an terkecil di dunia ini adalah karya kaligrafer asal Lebanon bernama Hasan Abduh. Kitab kecil yang memuat lengkap 30 juz Al-Qur'an ini adalah hasil kerja tangan sediri, hebat bukan??? terdiri atas 604 halaman yang panjang setiap halamannya 2,5 cm.
Subhanallaah…. Jempol buat yang bikin dah…. Dapat predikat dari bulletin KAFI neh… Kaligrafer terunik, tertelaten, tersabar, terkreatif, dan ter ter yang lainya……. Hehh. Siapa yang berani nulis Al-Qur’an Lebih kecil dari ini???

 

Semoga Bermanfaat.

TINTA


 Sebagai kaligrafer, tentunya kita sering bermain-main dengan tinta. Khathath Tanpa tinta bagai makanan tanpa garam. Hmmm g enak, g lengkap, hambar, dan g seru!
Sekedar ingin tahu, tinta adalah cairan yang berisikan bermacam pigmen  yang digunakan untuk mewarnai bidang atau untuk menghasilkan suatu gambar, teks ataupun sebuah desain. Tinta juga digunakan untuk mengambar dan atu menulis menggunakan pena, kuas atau quill (semacam kuas berbulu lembut).
Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar dengan resin tahan air), surfaktan (yaitu unsur basah yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan, memungkinkan penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta, pewarna, dan bahan-bahan addiktiv lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan dan rupa tinta ketika kering.
Jenis-jenis tinta juga banyak sekali sobat KAFI. Bahan dan kegunaannya pun berbeda dan bermacam-macam. Salah satunya adalah Tinta Alami.
Sekedar ingin tahu, bagaimana yah! cara membuat Tinta Alami? Selain mudah juga dijamin aman untuk lingkungan. Terdapat beberapa cara dalam membuat tinta, tetapi yang paling umum adalah menggunakan ekstrak buah berry.

Bahan-bahan :
Raspberry
Saringan
Mangkuk logam atau kaca
Cuka
Garam
Toples atau botol

Cara Pembuatan :
1. Beli 1 cangkir buah raspberry
2. Taruh saringan ke atas gelas kaca atau logam (jangan gunakan bahan plastik karena ekstrak berry akan membekas permanen).
 Lalu peras buah hingga keluar sarinya.
3. Tambahkan 1/2 st cuka dan aduk.
4. Tambahkan 1/2 st garam. Garam digunakan sebagai zat pengawet.
Tuang ke dalam botol, tutup rapat dan siap digunakan.


Waah muda juga ya sobat KAFI. Sebenarnya banyak juga lho kekayaan alam yang juga bisa digunakan untuk tinta. Semoga bermanfaat, Alhamdulillah yah…... sesuatu!!

Bagi yang serius latian Khath ati2 yah…  jangan sampai minum tinta karena dikira kopi.
“Meksi tak menyebabkan kematian, namun dapat menyebabkan efek seperti sakit kepala luar biasa, iritasi kulit, dan kerusakan sistem syaraf. Efek-efek ini dapat disebabkan oleh larutan atau pigmen utama seperti p-Anisidine, yang digunakan dalam proses pembuatan warna dan cahaya tinta.”



Calligraphy Is...

Ingin tahu opini orang-orang tentang kaligrafi dari berbagai macam daerah dan profesi. Pasti seru juga yah… oleh karena itu baca ini nih…..

Apa sih yang ada dibenak anda tentang KALIGRAFI?
“Kaligrafi merupakan seni tulis menulis huruf arab, selain sebagai hiasan juga dapat digunakan untuk berdakwah tentang Islam” (Lia– Staf TU BPPNFI-Surabaya)

“Kaligrafi adalah Kali dan Grafi. Kali=Sungai, Grafi=Peta, = Peta Sungai (Hehhhhhhh Juz Kiddink). Jadi Kaligrafi adalah seni rangkaian yang indah yang membuat mata hati kita bergetar” (Bambang Hadi Sunaryo-Kepala Bag. Pengembangan Satpol PP-Jember)

“Suatu karya seni tentang keindahan rangkaian lafadz-lafadz” (Choiron-Dosen Matematika-Bondowoso)

“Bagiku, kaligrafi tuh sesuatu yang tidak semua orang bisa membuatnya karena merupakan seni tersendiri, makanya buatkan doong…..” (Lita-Karyawati Salon-Jember)

“Calligraphy is my way to live and die in believing holy Qur’an” (M. Rosyikin-Manager Kopenas Bank Bukopin-Probolinggo)

“Kaligrafi itu bagiku kaya’ perjalanan hidup yang panjang…., kadang senang, susah, lucu, mengharukan…. Wees… pokok e campur aduk, tapi tuh perjalanan hidup yang ndak ada kiamate… hehe…, kayak pepatah mengatakan Hidup adalah seni melukis tanpa menghapus. Mari kita jadikan hidup ini sebagai maha karya yang menciptakan kebahagiaan” (Luthfi Zahrotunnisa’-Santriwati PP. Darul Huda-Ponorogo)

“Kaligrafi itu sebagian kecil dari keindahan dan kebesaran yang Allah berikan agar dapat dirasakan dan dinikmati oleh Ummat” (Sony-Supir Angkutan Umum-Jember)

“Kaligrafi itu indah juga ruwet! Kalo lagi nulis sudah pasti harus konsen penuh, yang bisa kaligrafi terutama cewek, waaah….. Luar biasa deh!! Aku jadi iri banget, palagi ceweknya cuantiik….. :)” (Kholifah-Qori’ah Jawa Timur-Jember)

“Kaligrafi merupakan sebuah goresan perkataan dan pesan Allah SWT yang berbingkai dalam seni yang indah yang hanya bisa dibuat oleh orang dengan hati bijak dan bersih untuk dapat memunculkan keindahan dan makna yang ada didalamnya, tanpa hati yang bijak dan bersih kaligrafi hanya sebatas hiasan mata yang maknanya takkan tersampaikan di hati yang memandangnya. Untuk itu perlu hati yang bersih untuk menggoresnya juga perlu hati yang bijak untuk memandangnya. Sehingga kaligrafi adalah ungkapan hati dari nya, untu dia dan untuk kamu” (Ahmad-Konsultan Arsitek-Malang)

“Kaligrafi merupakan seni menulis huruf arab. Penulisan kaligarfi membutuhkan kecermatan dan ketelitian tinggi karena memadukan aspek religi, estetika, seni dan bahasa” (Ria-ibu Rumah Tangga-Banyuwangi)

“Kalo’ ada kata kaligrafi ya pasti yang teringat langsung,,, ya DIRIMU C***……Wakakakakkkk” (Aisyah-Staf Admin. Semen Gresik-Gresik)






Unik dan Indah... Khat Araby


By: Bambang Priyadi (Malang)
Serba unik dan indah. Demikian Saya mendefinisikan aktivitas berkaligrafi. Dari proses mempelajari kaidah huruf/tulisan (bentuk, jenis/gaya, ukuran, aransemen) dan teknik. Memilih bahan andam, glagah, bambu, lidi ijuk aren atau logam yang nantinya dijadikan alat untuk menulis yang biasa disebut Qalam.  Juga upaya meraut/ memotong ujung qalam dan membuatnya mulus dan lancar saat digunakan menulis. Dan memilih kertas yang cocok  (hvs, karton manila, kinstrik) hingga seluk-beluk pembuatan kertas muqahar yang berbahan baku kertas, larutan teh, putih telur dan serbuk tawas. Serta berbagai macam tinta dan pewarna aneka pilihan produksi Turki, Cina, Jerman, England dsb, atau bahkan membuat tinta sendiri dari aneka tanaman yang ada disekitar kita.
Jangan harap menemukan rahasia-rahasia keunikan dan keindahan tersembunyi dibalik aktivitas berkaligrafi, jika menyikapi atau melakukannya hanya “sambil lalu” apalagi “setengah hati”. Saya sarankan para akhi-ukhti  melakukan PÉ—DÉ—KA—TÉ untuk obyek spesial ini, yang oleh karenanya kita terjembatani bisa membaca dan memahami isi kandungan Al-Qur’an Al-Karim.
Berbagai metode dan sistematika pengajaran khath sudah habis-habisan dieksplorasi dan diuji, dari metode/sitem taqlidi (belajar dengan disiplin sanad ketat) hingga simplikasi dalam praktek/ aplikasi. Akhi-ukhti dipersilahkan memilih sendiri jalur manapun yang paling diminati, tentu berhadapan langsung dengan guru/instruktur andal dipandang lebih afdhol.

Sudahkah akhi-ukhti berlatih goresan dasar khath sebagaimana tertera pada gambar ini?

      (Gambar A)
Keywordnya : tetapkan 20 derajat posisi pena pada bidang kertas dan mulailah menggerakkan atau menjalankannya.
Perhatikan potongan-potongan garis/bidang yang nantinya membentuk tampang bentuk huruf JIM dan ‘AIN.
      (Gambar B)
Perhatikan kotak-kotak berukuran 2,5 (dua setengah) titik dan penempatan kerangka bentuk huruf JIM dan ‘AIN.
      (Gambar C)
Cobalah memasang/display potongan-potongan bentuk huruf tadi ditempat-tempat yang sesuai/semestinya.
      (Gambar D)
Coba bandingkan pula dengan bentuk huruf JIM, ‘AIN yang dihasilkan dengan menerapkan metode taqlidi seperti ini.
      (Gambar E)
Perlu diingat… kreatifitas, intensitas dan kontinuitas bereksplorasi adalah unsur tak terabaikan dalam keunikan dan keindahan aktivitas berkaligrafi.


A

 B
 C

D

8 Feb 2012

Gambar Humor Kaligrafi


  •  

  •  

  •  
  •  

7 Feb 2012

Cerita Humor Kaligrafi


NAMA
Ada 2 anak laki-laki peserta Lomba Kaligrafi Sejawa Timur yang  berasal dari Kota berbeda sedang berkenalan
“Namaku Susi, Mas! Dari Kota Surabaya”
“Laki-laki kok namanya Susi!?”
“Lengkapnya Susilo Wibowo, Mas! Kalau Mas???”
“Saya? Saya Susan! Dari Banyuwangi”
“Hahhhh, yang benar neh?”
“iya juga, lengkapnya Susanto Prasetyo”
Hehehe… balas nih?

PERINGATAN
Seorang guru khath memberi peringatan kepada muridnya yang tidak pernah setoran tulisan
Ustadz : Alfin.. Ini peringatan yang terakhir buat kamu. Kapan kamu mengkoreksikan hasil latihanmu???
Alfin: Hah, peringatan terakhir ustadz??? Asyik dong ustadz… berarti besok nggak ada peringatan lagi.
Ustadz : ??!?*





free smiley face images for orkut, myspace, facebook



CORAT—CORET
Miftah, anak SD yang bandel sedang dimarahi gurunya.
Guru : Miftah… jangan suka corat-coret ditembok! Ayo ditulis huruf Alif dan Ba’-nya!
Miftah: halah… Bu guru sendiri suka corat-coret di papan tulis dan bukunya Miftah!
Guru : Grrrmm…!?

JADI MASTER KHATH
Suatu malam Azmi dan adiknya berbincang-bincang sambil latihan Khath bersama di kamar mereka.
Adik : “kak, seandainya kakak  jadi masternya khath, apa yang akan kakak lakukan?
Azmi : “Aku akan membangun sekolah kaligrafi di Indonesia dek, dan aku akan terus memanfaatkan ilmuku ini, kalau kamu?
Adik : “Aku akan membeli mainan dan coklat yang buanyaak sekali kak”
Azmi ; “Grrr??? Dasar anak kecil!”

KAFE TAWA

Selalu Ada Jalan (3)

Keenam, selesai dengan pencarian kertas, perjuanganku belum berhenti begitu saja. Aku harus membuat kertas kinstrik ini berubah warna menjadi coklat dengan cara dicelupkan ke dalam cairan teh kental. Belum dapat gambaran sama sekali bagaimana aku harus buat, tapi dengan petunjuk dari kawan dan tekad bulat untuk menumpas segala rintangan, akupun memulai ritual pembuatan kertas. Peralatan tidak memadai, aku tidak menemukan tempat yang besar untuk tempat pencelupan kertas. Tambah stress aja ni pikiran… L . nah, dibelakang rumah ada kolam renang plastic punya keponakan, kemarin habis dipakai jadi msih tergeletak dan belum disimpan. Aku punya ide memanfaatkan kolam renang plastic itu untuk jadi fasilitas ritual. pada bagian ini sebenarnya menarik untuk diceritakan, tapi karena prosesnya sulit, aku ikut kesulitan membahasakannya dalam sebuah cerita. 4-5 kertas dah tercelup, ada yang sobek, ada yang bagian tengah kertasnya melembung, ada yang warnanya g rata, ada yang kotor, dan hanya ada satu yang terlihat sempurna… wuih… “kamu satu-satunya harapanku”.
ketujuh… waktu itu hari minggu ketika aku selesai dengan ritual kertas. Sesuai target aku harus menyelesaikan karya hari itu juga agar karya bisa aku kirimkan hari senin besok. Tapi kondisi dah g memungkinkan. Membuat karya seharusnya membutuhkan stamina yang prima (halah…). lagipula tashih terakhir juga baru selesai hari minggu itu. Rukshah satu hari tidak apa2 lah, semoga hari selasa benar2 bisa dikirim.
Sampai pada penghujung perjuangan, saatnya menumpahkan segenap tenaga dan fikiran untuk memaksimalkan pekerjaan. Kupersiapkan peralatan perang dengan lengkap. Dan aku memilih pojok kamar kakakku sebagai medan pertempuran (hahaha….). eit… ada yang belum lengkap, aku butuh sesuatu yang sifatnya juga penting. Sesuatu seperti meja yang permukaannya terbuat dari kaca, dan dibawah kaca itu bisa diletakkan lampu untun penerangan. Mau beli meja baru, jelas tidak mungkin. Aku pergi ke toko depan rumah, iseng2 tanya kira2 ada g ya kaca bening yang nganggur dan bisa aku pinjam. Subhanallah, Ibu penjualnya bilang, di etalase toko ada kaca yang retak, sehingga diatasnya ditumpuki dengan kaca baru, beliau bilang kaca itu bisa saya pinjam. Wah…. Senangnya hatiku, masalah kaca selesai. Sekarang benda apa yang akan menjadi penyangga kaca ini agar berfungsi seperti meja, dan dibawahnya bisa diberi lampu?????????? Tuing… aku lihat keranjang baju dibawah tempat tidur kakakku, keranjang persegi panjang yang tingginya pas dibuat untuk nulis, insyaAllah menjawab pertanyaanku. Yup… Jadilah meja kaca. Pertanyaan terakhir, adakah lampu yang sangat terang untuk aku letakkan di bawah kaca???, Tuing… dibelakang rumah kakakku ada lampu duduk dengan 3 neon, setelah sy coba ternyata tidak rusak. Dan…. Meja pun sempurna…. (good job)
Bismillah, pembuatan karya sekitar jam 8 pagi baru bisa dimulai. Perasaan ini seperti sedang berada di tempat MTQ sungguhan aja, tanganpun jadi agak gemeteran karena gugup, hehe…, berjalan beberapa menit, proses pembuatan karya berjalan sesuai harapan, tapi tidak lama kemudian, pet… lampunya mati, hiks…hiks… ternyata daya charg-nya habis… hua…hua… aku dah g punya waktu banyak. Harapan satu2nya menggunakan lampu duduk kecil yang biasa aku pake latihan setiap malam, memang tidak terlalu terang, tapi lumayan daripada g sama sekali. Gitu deh…. Waktu nulis ada beberapa kecelakaan kecil, tapi life must go on… aku harus tetap melanjutkan karya ini apapun keadaannya, tawakkaltu ‘alallah… J. Alhamdulillah, sekitar jam 4 sore selesai sudah karya maghribiku,  selesai dalam waktu 8 jam berarti sama dengan durasi waktu pembuatan karya mushaf pada MTQ. Huff… rasanya remek juga ni badan, tapi sekali lagi Alhamdulillah… akhirnya selesai… bebanku telah berkurang… stressku hilang… senyumku mengembang….
Selasa 9 februari 2010. Deadline pengiriman karya. Setelah konsultasi dengan abah, kami bagi tugas. Sementara abah membeli triplek ukuran paling tipis, aku dirumah menyiapkan karya dan alamat sekretariat yang dituju. Sampai dirumah, ternyata abah tidak bawa triplek tapi bawa kertas karton ukuran yang paling tebel, bawa cuma satu itupun sebagiannya dimakan rayap L. Lalu giliranku untuk pergi cari kertas karton serupa tapi yang lebih baik. Setelah muter di Ngawi ternyata sudah tidak ada yang jual karton setebal yang abah beli tadi, akhirya aku beli yang ukuran yang  lebih tipis. Ya udahlah g pa2, daripada kertas manila, kan lebih tpis lagi tu (pikirku). Sesampai di rumah, abah sama kakak ipar sedang ngobrol didepan rumah, dan mas ipar bilang, kalo mau kirim ya dimasukkan ke pipa saja. Bisa ditebak, topic yang baru saja beliau2 bicarakan adalah tentang kesibukanku pagi itu. Agak kesel juga sih, kenapa tidak dari tadi ada masukan kaya gitu, jadi tidak perlu cari karton tebel dimakan rayap lagi. setelah mencoba ukuran yg pas, abah pun meluncur ke toko bangunan untuk beli pipa. Setelah itu tinggal dibungkus dan siap kirim. Ahhh…. Hampir selesai ni misi kompetisiku…
Proses terakhir. Sekitar jam 10 aku siap mengirimkan karya. Hanya satu yang belum siap. Yup, dananya belum siap. Sebelum berangkat aku laporan dulu kepada yang bersedia menjadi sponshor misi kompetisi ini, hehe… setelah terjadi sedikit negosiasi akhirnya dana cair sebesar 350.000,-. Aku sebenarnya ingin minta lebih karena takut barangkali setelah karyanya ditimbang biayanya menjadi membengkak karena ketambahan pipa. Tapi it’s oke, bismillah sy berangkat ke kantor pos. sampai di kantor pos, aku langsung menuju bagian pengiriman untuk menyetorkan paket barang yang aku bawa. Ternyata setelah ditimbang dan disesuaikan dengan harga pengirimannya, totalnya adalah 368.000,-. Itu artinya uangku kurang…. Hiks..hiks… Alhamdulillah mbaknya ngerti keadaanku. Aku bilang “mbak sy akan kembali lagi, barangnya biar disini ya mbak!” (pintaku agak malu karena yang antri buat kirim paket lumayan banyak :’>). Tak lama aku telah kembali lagi di kantor pos dan menyelesaikan urusan pengiriman karya. Sekali lagi aku tanya kapan paketanku bias dipastikan sampai, mbaknya sekali lagi juga meyakinkan aku bahwa karyanya akan sampai dalam waktu 3-4 hari. Ahhh….. leganya… aku pun pulang dengan lega… tapi sebenarnya tidak betul2 lega. Karena rasa khawatir karya tidak bisa sampai tepat waktu, membuatku sedikit gelisah. Kini aku hanya berharap ada sebuah surat yang dialamatkan ke rumah, yang memberitahukan bahwa karyaku telah sampai. Semoga….
Rabu, tanggal 24 februari 2010. Sore-sore aku ke café hotspot untuk ngenet. Suasananya sedang kurang membosankan, jadi aku putuskan baca semua inboxku satu persatu dari yang terbaru sampai terlama. Sampai pada email ke sekian ada kiriman dari ircica. Tidak ada pengantar atau sapaan, yang ada hanya attachment berupa pdf yang diberi judul “register”. Setelah berhasil didownload dan kubuka. Agak sedikit kaget, karena kira2 isinya mengabarkan bahwa entri (karya) yang aku kirim telah sampai di secretariat. Masih tidak yakin, terjemahkan dengan detail setiap kalimat yang tertulis dalam file pdf tersebut di google translator. Subhanallah… terobati sudah kegelisahanku beberapa hari ini. Alhamdulillah… kini targetku hanya agar karya yang telah aku kirim bisa dinilai (tidak diskualifikasi), itu saja sudah cukup. Tidak terlalu bermimpi mendapat nominasi bahkan juara, mengingat kurang maksimalnya karya yang aku kirim. Dan yang paling penting, aku bisa mendapatkan catalog dari hasil musabaqah ini. Alhamdulillah… terimakasih ya Allah… terimakasih abah & ibu, terimakasih kakak2 dan keponakanku. Terimakasih banyak ustadz belaid hamidi, dan mas nur serta kawan2 kaligrafiku… ^_~
(curhat cap lebayyyyyyyyy…. )

Selalu Ada jalan (2)

Banyak hal yang harus dihadapi, dan banyak hal itu memiliki jalannya masing-masing, meski proses menemukan jalan itu seringkali tidak mudah. Dan justru pada kesulitan itulah kita mampu merasakan kemudahan (kira2). Pada curhat kali ini (lha kok kayak khithobah gini), aku ingin menceritakan salah satu proses yang Alhamdulillah berhasil aku lewati. InsyaAllah…
Let’s continue it…
Pertama, aku coba curhat pada seseorang tentang niat untuk mengikuti kompetisi ini, ketika pembicaraan sampai pada masalah keuangan, beliau mengatakan bahwa aku tidak perlu memikirkan itu, aku hanya perlu menyiapkan karya dengan baik, karena beliau akan membantu apapun. Di akhir pembicaraan beliau menutup percakapan dengan ucapan “kalo ada apa2 jangan disimpan sendiri, dibicarakan saja karena pasti ada jalan keluarnya”. Alhamdulillah… min haitsu la yahtasib. Masalah pertama selesai karena sponshor sudah di tangan .
Kedua, Selama ini ketika mempersiapkan MTQ, aku tidak lepas dari bantuan teman2ku dalam mempersiapkannya, seperti tarkib, desain hiasan dan lain-lain. lalu kali ini, masalah tarkib nash maghribi, dalam waktu singkat sepertinya mustahil aku bisa mengatasinya dengan baik, sendirian lagi, benar2 tidak mempunyai gambaran sedikitpun L. Maha besar Allah, fikiran mulai cerah ketika kawan kaligrafer tadi memberikan contoh tarkib. Alhamdulillah sangat membantu untuk latihan. Masalah kedua selesai.
Ketiga, khawatir benar2 tidak punya waktu cukup untuk mengirim karya, aku putuskan pergi ke kantor pos untuk mencari kepastian. Menanyakan biaya pengiriman ke Turki dan deadline sampainya kiriman. Alhamdulillah, biaya pengiriman insyaa Allah masih dalam jangkauan dan customer servicenya meyakinkan aku bahwa kiriman akan sampai dalam waktu 3 atau 4 hari. Meski penjaganya benar2 kelihatan yakin, tapi tetap saja aku takut kemoloran2 akan terjadi, sebulan dua bulan, ahh,,, bisa sia-sia dong. Tapi yang dibutuhkan sekarang hanya usaha, selesai. Aku tergetkan tanggal 8 februari sudah bisa kirim karya, karena setelah itu harus bantu2 persiapan acara di rumah. Masalah ketiga selesai.
Keempat, aku hanya punya waktu kurang dua minggu sebelum sampai tanggal 8. Latihan intensif aku lakukan dan pembenaran2 tulisan terus berjalan. Ustadz belaid yang sangat aku harapkan untuk bisa memberi komentar tentang latihanku, harus bijak mengambil sikap untuk tidak terlalu interfensi terhadap persiapan nash musabaqah murid2 beliau. Karena posisi beliau tidak memungkinkan untuk itu. beruntung aku masih memiliki teman2 satu perjuangan, yang selalu bersedia membantu memberi masukan2 positif. Meski aku benar2 sangat stress, karena tulisan tak kunjung bagus, padahal pengiriman karya sudah tinggal hitungan jari L.
Kelima, bersamaan dengan latihan intensif, aku harus memikirkan bagaimana aku bisa mendapatkan kertas yang aku gunakan sebagai media pembuatan karya. Secara di Ngawi aku tak yakin bisa mudah mendapatkannya seperti ketika di Malang. Sudah keliling ke beberapa tempat ternyata g nemu. Sempat terfikir untuk kembali ke malang, cari kertas sekalian mengerjakan karya di sana. Tapi dalam kondisi rumah yang sedang repot, Abah pun tak mengijinkan rencanaku itu, dan diberikan alternatif agar aku ikut ke Solo sekalian beli kebutuhan yang ingin Abah cari. Nah, rencananya kami pergi ke Solo hari selasa tanggal 2 januari. Tapi karena Abah sakit, kepergian kami ditunda esok harinya, padahal itu juga blm tentu abah sudah sembuh. Kalopun belum sembuh abah akan tetap menemani pergi ke solo karena tahu kebutuhanku sangat mendesak, (mengharukan :’( ). Rabu pagi hari, ketika mengantarkan keponakan sekolah, abah pesan agar aku mampir dulu di percetakan langganan, barangkali kertasnya ada. Meski aku tidak yakin, aku mengiyakan pesan abah. Subhanallah, sampai ditempat percetakan dan mengutarakan kertas yang saya cari, dengan ragu penjualnya menunjukkan kertas kinstrik agak usang. Aku kegirangan, tepat sekali dengan yang aku inginkan, tebalnya pun kira2 ukuran berat minimal yang aku cari yaitu 150 gr. Ketika aku Tanya apa ada ukuran yang lain, penjualnya bilang itu bentuk kertas kinstrik satu2nya yang dia punya. Alhamdulillah, tak perlu lagi aku pergi ke solo…