اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ


29 Jan 2012

Sudahkah Kita Bersyukur?

Kita diberi 2 pasang mata, sehingga dengan mudah melihat, membaca dan memahami ayat-ayat suci Alqur’an
Kita diberi 2 pasang tangan, sehingga mampu untuk  selalu menulis kalimat-kalimat agung penuh kebenaran, keindahan dan kedamaian
Kita diberi 2 pasang kaki, sehingga selalu bisa menyertai dimanapun tempat kita untuk belajar
Kita yang diberi 2 pasang telinga, sehingga bisa mendengar rahasia-rahasia baru yang belum terkuak dalam semua hal tentang dunia kaligrafi

Lalu bagaimana sikap kita terhadap segelintir nikmat yang diberikan oleh Allah SWT tersebut? Tentu kita harus bersyukur kepada Allah SWT. Bayangkan saja, jika kita tidak memiliki salah satu dari nikmat tersebut! berat bukan?
Banyak rizqi yang mengalir deras dari perantara kaligrafi, tak terkira, tak terduga. Tak berlebihan jika seorang penyair pernah berkata “Jika engkau punya uang, maka kaligrafimu adalah hiasan. Tapi jika kamu butuh uang, kaligrafimu sebaik-baik sumber usaha”. Oleh karena itu, marilah kita mengikat nikmat-nikmat Allah SWT tersebut dengan cara bersyukur.
Syukur merupakan tanda ketergantungan seseorang pada kuasa yang lebih berkuasa. Mengucap syukur menunjukkan kerendahan hati yang mulia untuk menerima apa yang patut diterima, bahkan bersyukur sendiri merupakan parameter kadar spirit kualitas seseorang dalam berhubungan dengan sang penciptanya.
Maka, paling tidak ada tugas kita sebagai kaligrafer untuk mensyukurinya. Yaitu, memfokuskan diri dengan cara terus menerus melatih dan memfaatkannya sebagai realisasi tugas kekhalifahan kita dimuka bumi ini. Menjadikan kaligrafi sebagai media ibadah dan da’wah serta mengembangkan menjadi ilmu dan keahlian yang bercita rasa seni dalam tradisi islami.
Semoga kita menjadi insan kaligrafi yang bersyukur. Amin.


"Semangat kaligrafi adalah bagaimana kita bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi sesama. Semangat memberi, bukan semangat meminta, bukan semangat mengumpulkan, apalagi semangat mengeksploitasi orang lain"

“Banyak orang bersikap angkuh dan sombong tapi belum tentu mampu membuktikan sesuatu apapun”

0 comments:

Posting Komentar