اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ


7 Feb 2012

Putri Jawa Timur Sang Juara


Alow...Sobat KAfi mau tau hasil wawancara eksklusif tim reporter KAFI dengan sobat kita si Diyah??hmmm pasti….. Baca yah…!

Sejak Kapan Belajar khat neh?
Pertama kali belajar khot di Ponpes Darul Huda, Mayak, Tonatan, Ponorogo. Saat itu saya masih duduk di bangku Mts. Nah, di pondok tersebut pelajaran khot dijadikan sebagai salah satu pelajaran di sekolah pagi, maupun sekolah diniyah. Sehingga suka tidak suka, mau tidak mau, semua santri di Pondok Darul Huda harus mempelajari khot.

Kenapa suka?
Sejak kecil saya memang suka dan telaten ketika menulis arab. Ketika di sekolah dasar, guru saya bilang tulisan arab saya bagus, begitu juga ketika di pondok. Oleh karena itu setiap ada pelajaran yang mengharuskan guru utk menuliskan materi (dalam tulisan arab) di papan tulis, saya ditugaskan utk menuliskan. Dalam hal ini sy menyebutnya bukan hobi kaligrafi, tetapi hanya menulis arab. Namun setelah lulus dari pondok dan meneruskan MA di Ngawi, hobi menulis arab sudah mulai naik menjadi hobii. Kenapa? Karena menginjak tahun pertama di sekolah menengah, tepatnya tahun 2003 saya ditunjuk sebagai delegasi dari sekolah menjadi peserta MKQ dalam  “Pekan Muharram” Kab. Ngawi yang rangkaian acaranya sebagaimana acara MTQ dan Alhamdulillah saya bisa mendapatkan juara I. sejak berhasil dalam musabaqah ini saya menjadi semakin pede utk mengikuti lomba-lomba yang lain dan termotivasi utk mempelajari khot lebih dalam. Akan tetapi ketika itu saya blm menemukan pelatih utk membimbing belajar kaligrafi, oleh karena itu saya nilai tulisan saya tdk berkembang banyak. Beruntung saya memiliki guru seni yang selalu mengarahkan saya di bidang ornament dan juga pewarnaan, sehingga sangat membantu ketika mempersiapkan sebuah karya utk lomba. Alhasil, selama 3 tahun berturut2 saya berhasil mempertahankan juara I di acara yang sama.
Prestasi kecil ini menumbuhkan motivasi dan prinsip yang kuat dalam benak saya, bahwa prestasi itu tidak hanya dihasilkan dari kuatnya sebuah kemampuan, namun juga kemauan dan keberanian. Saya berkata demikian karena saya merasa sebenarnya kemampuan saya standar2 saja, saya yakin masih banyak anak seusia saya yang lebih baik dan pintar dalam bidang kaligrafi. Tapi karena kesempatan dan peluang yang dimiliki setiap orang berbeda2, sehingga hasilnya pun juga berbeda. Kebetulan kesempatan lomba dan peluang menang yang saya miliki selama ini lumayan terbuka, sehingga kaligrafi menjadi salah satu bidang yang saya tekuni. Namun tidak hanya kaligrafi, bidang seni lain juga saya ikuti dan tekuni seperti hadrah.

Khat yang paling disukai?
Dibilang paling disukai mungkin sementara belum ada. Karena MKQ yang sering saya ikuti adalah golongan  hiasan mushaf, sehingga sy masih bertahan pada khot naskhi. Baru pada akhir tahun2009 saya belajar khot maghribi dengan Syekh Belaid Hamidi dari Mesir secara online. Jadi khot yang pernah saya pelajari secara resmi dan keseluruhan sampai saat ini baru nashkhi dan maghribi.

Tiba2 kok trdengar kabar mengejutkan ya putri indonesia juara khat magribi international. gmana ceritanya kok bs ikut??? sejak kapn belajar khat magribi??  Kenapa kok tertarik, cerita dong??
Sobat kafi pasti penasaran! Mau tau jawabanya??? Klik Ini ya..

Selalu Ada Jalan (1)
Selalu Ada Jalan (2)
Selalu Ada Jalan (3)



Terus gimana neh perasaannya diyah waktu berada ditengah2 master khath, pengeeen..? Perasaan berada di tengah2 master kaligrafi. Seperti yang kawan saya bilang “kita mengikuti lomba ini bukan utk mengejar kemenangan atau hadiah, tapi sebagai bentuk partisipasi kita sebagai khottot dan sebagai kesempatan utk bergabung dg khottot dilingkup internasional.” Sejak saat itu saya memulai latihan khot maghribi tanpa beban dan kekhawatiran apapun. Saya niatkan murni utk mempelajari seni Islam dan semoga bernilai ibadah. Kemudian semuanya berjalan dan berbagai hambatan masing-masing teratasi.
Tanggal 15 April 2010 sy mendapat telfon dari Turki yang mengabarkan saya juara 2, rasanya seperti mimpi. Ketika dapat undangan utk hadir dalam penyerahan penghargaan di Abu Dhabi tanggal 1-2 Juni 2010 saya pun masih tercengang dan meragukan diri, apa ini benar2 terjadi atau tidak?. Baru ketika saya berangkat dan duduk di dalam pesawat menunggu take off, saya baru sadar bahwa ini semua memang kehendak Allah yang sudah ada dalam genggaman tangan saya. Kehendak yang sangat mengejutkan dan mengharukan. Kehendak yang mengantarkan saya pada sebuah kesempatan yang jauh dari possibilitas impian sy yaitu bertemu khottot senior  internasional. Suasana dan auranya sangat sakral, terbaca dari cara beliau2 berkata, menulis dan berwacana sungguh maknanya sangat dalam. Khot benar2 ditempatkan dalam sebuah kemuliaan karena dijadikan sebagai seni utk memperindah ayat2 Al-Qur’an.
Saya sndiri merasa malu, karena saya akui selama ini hanya menempatkan khot sebagai salah satu hobi yang apabila saya tekuni (baik tulisan atau zahrofah) maka saya akan mendapatkan prestasi (menang lomba dan mendapatkan hadiah).

Kabarnya sekarang scul khath di Mesir yaw??? Bagi cerita donk…!! 
Setelah menikah tanggal 8 september 2011, sekitar satu bulan kemudian saya berangkat ke Mesir bersama suami karena beliau hendak melanjutkan studi pasca sarjana (s2). Untuk itu suami saya juga menghendaki agar saya bisa belajar secara langsung kepada guru saya yang ada di Mesir. Beliau adalah Ust. Belaid Hamidi asal Maroko, guru khot disebuah lembaga dan memiliki murid2 yang berasal dari berbagai Negara. Nama lembaganya adalah Markaz Al-Halqah Al-Khairiyah di daerah Husain dan berdekatan dengan Universitas Al-Azhar Kairo. Di Markz tersebut, Khot maghribi tidak dijadikan sebagai khot yang wajib dipelajari, jika ada yang berniat mempelajari, maka beliau baru mengajarkan.
Setiap murid yang belajar di markaz tersebut wajib mengikuti metode belajar yang sudah ditentukan, yaitu mempelajari khot riq’ah dari kurrosah yusuf dzanun dan Muhammad izzat. Setelah itu baru khot Diwani, Jali Diwani, Ta’liq, Tsulus dan Naskhi.

Alhamdulillah sy sekarang sudah mulai di Markaz Al-Halqah al-khairiyah dan masih tahsin khot maghribi. Saya akan memulai khot riq’ah segera setelah acara pemberian ijazah khot (semacam sanad khot yang diberikan oleh seorang guru khot yg sebelumnya telah mendapat ijazah) kepada beberapa murid beliau di Markaz. Banyak orang Indonesia yang belajar bersama beliau, beberapa diantaranya akan mendapatkan ijazah di khot maghribi, Jali Diwani dan Ta’liq. Mereka adalah Muhammad Zainuddin, Alim Gema, Rofiki dll.

Oke deh…. Gud luck yah…. Terus pesan2 diyah kepada temen2 khath apa neh! Biar kita semua tetep semangat teyuuus…..Sedikit pengalaman yang saya miliki semoga bisa menambah motivasi kawan2 khottoth Indonesia agar terus berpacu dalam mendalami khot, bukan hanya sebagai motivasi musabaqah tapi juga sebagai bentuk kecintaan kita terhadap Al-Qur’an dan seni penulisannya. Ustadz Bil’id pernah berkata kepada saya bahwa khat adalah ilmu dari Allah, apabila kita pelajari dan kita amalkan (ajarkan kepada orang lain) dengan ikhlas, maka tidak ada hal lain yang ingin kita peroleh lagi, gelar sarjana atau magister bisa diraih oleh banyak orang, tapi penguasaan khot tidak banyak orang yang bisa meraihnya.
Yang tak kalah pentingnya adalah jangan mengatakan TIDAK kepada kesempatan yang ada di depan kita. Seberapapun kesulitan atau halangan yang mungkin akan kita hadapi pasti ada jalan keluarnya. Intinya adalah laksanakan saja / Just Do it!.
Satu hal lagi yang pernah dipesankan kepada saya adalah untuk tidak lupa mendoakan guru2 kita sebelum kita memulai latihan. Dengan begitu kita akan lebih mudah sampai pada keberkahan dan kemanfaatan ilmu yang pernah diajarkan oleh guru kepada kita. Insya Allah.

Ini nih Segudang prestasi yang pernah digenggamnya,,,
Juara II Mewarnai, Pekan Muharrom Anak-anak
Juara II Tartil Al-Qur’an FASI Kab. Ngawi
Juara II Cerdas Cermat B. Inggris MTs. Darul Huda Ponorogo
Juara III CCQ Hardiknas Kab. Ngawi 2003
Juara II Senam Santri, Hardiknas Kab. Ngawi 2003
Juara III Senam Santri, Hardiknas Kab. Ngawi 2004
Juara I Senam Santri, Pekan Madaris Kab. Ngawi, Ngrambe 2005
Juara II Pembacaan UUD, HUT Pramuka Kab. Ngawi 2004
Peserta English Speech, STAIN Ponorogo se eks-karesidenan Madiun 2005
Juara I Hadrah, Pekan Madaris KAb. Ngawi, Ngrambe 2005
Juara I Hadrah, Pekan Muharrom Kab. Ngawi 2006
Juara I MKQ Dewasa, Pekan Muharrom Kab. Ngawi 2004
Juara I MKQ Dewasa, Pekan Muharrom Kab. Ngawi 2005
Juara I MKQ Dewasa, Pekan Muharrom Kab. Ngawi 2006
Juara II MKQ SMA Sederajat, Olimpiade B. Arab Tk. Jatim, UNMUH Sidoarjo 2006
Juara Harapan II MKQ, MTQ Jatim, Blitar 2007
Juara I MKQ, Usbu’ul Lughoh, PKPBA UIN Malang 2007
Juara II MKQ, Harlah JDFI UIN Malang 2007
Jawara Indie Band “AWEBE” WK FM se eks-Karesidenan Madiun 2005
Juara I MKQ gol. Hiasan mushaf, Kutai Barat, Kalimantan Timur,
Juara II khot Maghribi, International Calligraphy competition by IRCICA Istanbul, Turki.








0 comments:

Posting Komentar